RESONANSINEWS.COM, Bontang – Upaya pemerintah dalam melestarikan peninggalan bersejarah yang ada di Kota Bontang menjadi perhatian khusus bagi komisi III DPRD Kota Bontang. Terlebih melihat situasi terkini Kalimantan Timur yang ditunjuk sebagai ibu kota negara (IKN) baru Indonesia, DPRD Kota Bontang mengawal pelestarian bangunan peninggalan bersejarah agar menjadi cagar budaya Kota Bontang yang dikelola secara serius. Diharapkan, bangunan potensi cagar budaya tersebut nantinya mampu menarik niat warga dan wisatawan untuk berwisata ke Bontang.
Untuk keperluan itu, ajaran Komisi III DPRD Kota Bontang, Selasa, 17 Maret 2020, melakukan sidak di eks Kantor Camat Bontang dan Pukesmas Pembantu di Bontang. Turut dalam sidak tersebut antara lain Dinas Perkim, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Camat Bontang Utara, Lurah Bontang Kuala, dan Ketua RT 01 Bontang Kuala.
Agus Suhadi, anggota Komisi III DPRD Kota Bontang saat melakukan sidak bersama jajaran mengatakan bahwa pemerintah akan membantu merenovasi peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah kantor camat pertama yang ada di Kota Bontang. Kantor tersebut dibangun pada tahun 1923 oleh Kesultanan Kutai Kartanegara pada masa kolonial Belanda.

“Kita akan tetap menjaga keaslian peninggalan bangunan ini. Apalagi tempat penampungan air ini yang kayu fondasinya masih utuh dari kayu ulin,” ujar Agus Suhadi.
Bukan hanya kantor camat pertama di Kota Bontang yang mendapat perhatian khusus dari komisi III. Beberapa tempat juga turut menjadi objek perhatian, di antaranya Puskesmas Pembantu Bontang Kuala, Rumah Penjara, dan masjid tertua di Kota Bontang, yaitu Masjid Al-Wahab, yang letaknya di Kelurahan Bontang Kuala.
Rony Apriansyah selaku Lurah Bontang Kuala berharap kepada pemerintah agar mendaftarkan semua peninggalan yang ada di kelurahannya sebagai aset Kota Bontang, agar dapat melakukan kegiatan seperti renovasi dan lainnya.
“Saya mohon agar semua peninggalan bersejarah yang ada di Bontang Kuala ini dapat terdata semua sebagai aset. Bukan hanya Kantor Camat pertama di kota Bontang, tetapi juga Puskesmas Pembantu, Rumah Penjara, serta Masjid Al Wahab. Saya berharap kegiatan renovasi dan lainnya dapat dilakukan terhadap semua peninggalan bersejarah,” ujar Rony.
Rony juga meminta bantuan kepada pemerintah agar jalanan di Bontang Kuala dapat diperbaiki karena sebagian dalam keadaan kurang baik. Banyak warga yang mengeluhkan sulit tidur saat malam hari akibat suara motor yang melintas di jalanan kayu khas Bontang Kuala tersebut. Suara yang ditimbulkan sangat keras. (R-2/Ez)